28.1.11

Hidayah


Fa bi ayyi aalai rabbikuma tukadz-dziban!

Karena HIDAYAH itu mesti dicari, diharapkan, dijaga dan disyukuri...

^_^

23.1.11

Mengapa Wanita Menangis




Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya, “Mengapa engkau menangis?”. “Karena aku seorang wanita”, kata sang ibu kepadanya. “Aku tidak mengerti”, kata anak itu. Ibunya hanya memeluknya dan berkata:

“Dan kau tak akan pernah mengerti” Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya,
“Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan, yah?”
“Semua wanita menangis tanpa alasan, anakku”, hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya. Anak laki-laki kecil itu pun lalu membesar menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita suka menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?" Dalam mimpinya Allah menjawab, "Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu. Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah. Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga.

dari: http://situslakalaka.blogspot.com

20.1.11

Di Balik Aksi Mahasiswa

Aksi Demonstrasi Mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang, Rabu, (19/01) yang menuntut tiga hal, dijawab oleh kepala Biro AUAK IAIN IB.





Catatan di balik aksi mahasiswa

Tiga hal yang dituntut mahasiswa IAIN Imam Bonjol, seperti disebutkan melalui portal Suarakampus.com yaitu, agar ditindak lanjuti hasil inspektorat yang mengindikasikan telah terjadi korupsi di IAIN IB. Kedua, agar ditarik kembali dana dan fasilitas Negara seperti mobil dinas bagi orang-orang yang tidak lagi berhak memakainya. Ketiga, laksanakan secepatnya transparansi birokrasi dan pembenahan sistem di IAIN IB.

Begitulah mahasiswa. Berdinamika. Kalau tak kritis, dibilang melempem. Kalau terlalu kritis, terancamlah dia.


Sebagai orang yang berada di luar garis, saya sangat ingin tahu, siapa saja yang diuntungkan dengan aksi ini. Pencitraan. bertanya, aksi mahasiswa kepentingan siapa. Lalu berikutnya; menanti beberapa moment yang memperlihatkan sketsa dan skenario siapa ini. Pemilihan pemimpin tak akan lama lagi. Hah! Manuver politik merasuki kampus. Memanfaatkan 'anak kandung' dan 'anak tiri'. Permainan tertutup di rapat senat.


Hufh! Sebetulnya saya masih ingin jadi mahasiswa, pada kondisi itu. Sayang, telah berada di luar garis. Menjadi penonton, cukup tersenyum, menggeram, atau menggerutu heran saja! (*)

12.1.11

Sejarah




Aku sedang tak ingin tahu sejarah. Meski kata orang, sejarah akan menjadi pelajaran di masa datang. Tidak. Tidak bagiku, juga untuk yang satu ini.


Nimiasata,

6.1.11

Merangkai Puzzle



Siapa yang tak kenal puzzle. Anak-anak sangat suka permainan ini. Bermain puzzle, memiliki tantangan tersendiri. Tidak hanya bagi anak-anak, orang dewasa pun demikian. Tentu sesuai dengan tingkat kerumitannya.

Hidup itu seperti bermain puzzle. Menurut saya begitu.

Hari ini, adalah kepingan puzzle yang kita injak, kita langkahkan. Hari kemarin, bukan berarti puzzle yang terletak di belakang, bisa jadi ia malah di samping. Sedangkan masa depan atau hari esok, belum tau bagian mana yang akan diisi. Puzzle mana yang akan ditempati.

Hidup bermula, dengan bagian yang kosong dari puzzle. Lalu kita mulai merangkainya. Sampai terisi, satu, dua dan seluruhnya bagian itu. Ketika itu, pertanda kisah kita akan selesai, tugas pun berakhir. Hanya menunggu hasil. Bagaimana hasil puzzle yang dirangkai.

Merangkai puzzle, bukan persoalan waktu dan akhirnya saja, tapi bagaimana berproses dalam permainan ini. Apakah menikmati, memaknai, dan mensyukuri. Atau malah sebaliknya.

Jawaban selaras dengan harapan si pemain.

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...