29.9.13

“Nggak Mikir...Nggak Mikir...”




Cuap-cuap asalan saya kali ini adalah tentang jawaban Jokowi saat ditanya wartawan “bagaimana rencana untuk maju pilpres 2014?, dengan santainya Gubernur sederhana itu menjawab “nggak mikir...nggak mikir..."

Jika mengikuti informasi beberapa hari ini, kita akan menemukan kata-kata tersebut begitu sering diulang-ulang di media. Dengan berbagai gaya, beragam intonasi dan pada tempat yang berbeda Gubernur Jakarta menjawab perihal “pencalonannya sebagai presiden dari partai PDI-P”. 

Gubernur DKI itu menekankan bahwa, pilihannya saat ini adalah menuntaskan banjir dan macet di ibukota. Ya, wajar saja, bila pemimpin tidak memberikan gebrakan, yang kemudian muncul adalah keburukan saja. Keburukan itu lantas menghapus usaha-usaha yang dilakukannya sewajarnya sebagai pemimpin, tanpa gebrakan. 

Maka, biarlah Jokowi menyelesaikan keingininannya, mengatasi persoalan macet dan bajir ibukota. Ada yang lain, yang lebih berpengalaman mengurus bangsa ini. Ada orang-orang nomor dua masa lalu, yang masih memiliki semangat, segudang ide dan solusi untuk persoalan bangsa. 

Namun, perlu kita ingat lagi, istilah JAS MERAH miliknya Soekarno. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Jangan kita lupa, ada nama-nama yang masih memiliki “bon hutang” kepada negara. Mereka yang menyisakan persoalan bagi bangsa. Mereka yang belum menyelesaikan berbagai masalah, berkaitan dengan korupsikah, dengan kesejahteraan masyarakat-kah, kerjasama cacat hukum-kah, dan kasus-kasus lainnya. Bagi saya, bagaimana mungkin akan memilih pemimpin bangsa pada 2014 nanti, dari calon-calon yang tidak bertanggung jawab atas yang diperbuatnya pada masa lampau. Catat, kita perlu mencatat track-recordnya

Terserah, mau promosinya gencar, mau punya stasiun televisi, punya seabrek ambisi, punya sederet nama politisi yang bergabung di organisasi masyarakat yang didirikannya, terserah. Yang kita perlu catat adalah pelajaran dari masa lalunya, bertanggung jawab atau tidak. Berbeda dengan J, apakah bertanggung jawab seorang pemimpin yang menjawab dengan “nggak mikir-nggak mikir” atas kesalahan yang telah dilakukannya? 

Nahhh...kali ini, mumpung lagi menyukai jawaban tersebut, saya ingin berandai-andai. Andaikan..... >>>> Andai saja, kita bisa menjawab “nggak mikir-nggak mikir” saat atasan bertanya perihal ketidak hadiran kerja, sehubungan sakit. Lalu, yang direspon adalah tugas apa yang ditinggalkan? Bukannya semoga lekas sembuh.. 

Ups! Hehehe. Cukup dulu, just kidding dengan contoh terakhir, celoteh sahaja. :D

Apakah Golongan Darah Anda B?

[sumber: teknikdiet.com]



Apakah Anda bergolongan darah B? Sepintas, pertanyaan ini terkesan sok menebak, tapi begitulah, saya ingin mengantarkan catatan dalam sebuah pelatihan berkaitan dengan mengetahui karakter melalui golongan darah. Narasumber kami saat itu, sebetulnya diberikan materi berkaitan tentang komunikasi efektif, namun materi tersebut disampaikan dengan pendekatan psikologi. Jadilah, setengah hari membahas karakter dan tipologi manusia. Karena, menurut pemateri, komunikasi yang terdiri dari unsur komunikan, komunikator dan pesan itu perlu memperhatikan unsur psikologi agar dapat terjalin efektif.

Pemateri itu menyampaikan, seorang peneliti Jepang telah melakukan penelitian selama 80 tahun untuk membuktikan adanya keterkaitan antara golongan darah dengan karakter. Namanya Nomi Masahiko, yang menulis buku What Blood Types Reveal About Compability. Dalam versi bahasa indonesia, buku itu ditulis oleh Anton Dermawan, dengan judul Horoskop Darah pengungkap Watak dan Sikap Manusia.

Oke, saya ulangi pertanyaannya, apakah golongan darah Anda B? Bila jawabannya adalah ya, maka karakter yang *rata-rata* dimiliki orang dengan golongan darah ini –menurut buku yang saya sebutkan tadi- adalah individualistis, kuat, optimis, kreatif, fleksibel. Benarkah??

Tentu saja semua kebenaran itu tidak ada yang bisa memastikannya. Tapi, saya lebih bisa menerima keterkaitan karakter dengan golongan darah dibandingkan dengan tanggal dan bulan lahir, shio, dengan jodoh. *EH? :D

Katanya, orang-orang B cenderung memiliki banyak hobi, banyak kemauan, banyak ingin. Namun hebatnya, mereka bisa menomorsatukan salah satu keinginan itu, lalu konsentrasi *untuk tidak menggunakan kata-kata FOKUS, saya menggantinya dengan KONSENTRASI* dengan keinginan itu. Mereka terkesan antusias, memiliki semangat yang kuat dan menggebu. Sejatinya, mereka lebih menyukai kesendirian. Dalam pergaulan, mereka dikenal seorang yang fleksibel, berani mendobrak hal-hal yang statis, tidak menyukai sesuatu yang berbau adat istiadat.

Emosi orang B, seringkali tidak stabil dan tidak konsisten. Ketidak stabilan itu tidak berkaitan dengan tekanan dari lingkungannya, seperti orang dengan golongan darah O. Karena santainya, berhati-hatilah berjanji dengan orang B, mereka paling gampang ngaret soal waktu. Hahahaha. Orang-orang B, paling mudah ngantuk dan paling cepat tertidurnya. Sekali tertidur, paling susah dibangunkan. Lagi-lagi, ini hanya soal kebiasaan toh?

Benarkah prediksi karakter Anda? Sekali lagi saya sampaikan, kebenaran mutlak itu hanya milik Tuhan. Jadi, tidak perlu khawatir dan berbangga dengan tebak-tebakan ini. Penelitian itu dilakukan di satu wilayah dunia, dengan latar belakang budaya, kebiasaan dan konsumsi makanan yang berbeda dengan banyak wilayah lainnya di dunia. Hanya saja, untuk tujuan komunikasi dengan orang-orang yang memiliki golongan darah tertentu,  kita dapat menerima keadaan, bersiap dengan karakter kebanyakan orang dengan golongan darah tersebut,  kemudian menyesuaikan diri lebih mudah dengan mereka.

Lalu, bagaimana dengan karakter orang dengan golongan darah A, AB dan O??  >> to be continued... Bersambung pada edisi berikutnya.... Hehehehe. Saya harus lanjutkan kuliah Semantik dulu.  Siii yaa.. :D  

Hadiah dan Petunjuk



  
Apa itu hadiah? Hadiah adalah sesuatu yang didapat, diterima, diperoleh dari orang lain sebagai bentuk penghargaan, ucapan terima kasih atas suatu hal/prestasi yang telah dilakukan. Seorang anak mendapat hadiah dari orang tua, atas prestasi juara kelas yang telah diraihnya. Seorang pegawai/karyawan mendapat hadiah dari atasan karena prestasi kerja yang telah dilakukannya. Seseorang yang bermurah hati, memberikan hadiah kepada sahabat, saudara atau orang-orang spesialnya yang tanpa prestasi apa-apa. Hanya sebagai penguat silaturahim, penguat hubungan batin.

Hadiah, adalah sesuatu yang membahagiakan. Bahagia  bagi yang menerima, juga kebahagiaan bagi yang memberi. Dalam sebuah hadis, Rasul saw menganjurkan agar umat Islam saling memberi hadiah.  "Hendaklah kamu saling memberi hadiah, karena hadiah itu dapat mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati."

Pada hadis lain, disebutkan, “Barangsiapa bertemu saudaranya dengan membawa sesuatu yang dapat menggembirakannya, pasti Allah akan menggembirakannya pada hari kiamat.” (HR. Thabrani). Begitulah, hadiah adalah sesuatu yang menggembirakan. Sekalipun kecil. Sebuah pepatah juga mengatakan, sesuatu yang berasal/dilakukan dengan hati, akan sampai ke hati pula.
 
Kata hadiah berasal dari bahasa Arab, hadaa, hadyan, hudan, hidayatan, yang berarti irsyad/petunjuk. Hudan dipahami sebagai mengarahkan , menunjukkan kepada jalan yang benar. Lebih spesifik lagi kata al-huda, merupakan tuntunan untuk bertaqwa dan keutamaan.  Petunjuk diberikan Tuhan secara cuma-cuma kepada manusia. Petunjuk diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki, tanpa adanya intervensi. Sedangkan hadiyah/hadaayaa, sesuatu yang diberikan untuk tujuan memuliakan. Sama halnya dengan hadiah, petunjuk diberikan sebagai reward atas kebaikan yang telah dilakukan oleh seseorang. 

[sumber: dari aboutmiracle.wordpress.com]
Allah swt telah menghadiahi umat Islam dengan petunjuk terbesar sepanjang zaman, Alquran. Yang dengan alquran itu, tidak saja muttaqiin/ orang-orang yang bertaqwa, tapi juga menjadi petunjuk untuk semua manusia. Hudan lil muttaqin, pada kesempatan lain disebut pula hudan lin nas.  Hadiah, tentu saja tidak dipaksakan. Demikian juga petunjuk yang terdapat dalam Alquran, tidak dipaksakan kepada manusia. Alquran disampaikan secara baik, perlahan, bahasa yang indah, lemah lembut, tidak memaksakan. 

Dengan tidak adanya keterpaksaan itu, maka petunjuk yang terdapat dalam alquran akan diperoleh dengan jalan, dicari, dipelajari, digali, diupayakan dan dipahami. Hal yang mutlak ada untuk semua usaha itu adalah, kemauan/keinginan. Karena Alquran dapat dipahami oleh orang yang awam, asalkan mau membaca, dan ingin mencari petunjuk-petunjuk yang terdapat padanya.  

Alquran memang tidak melulu menjelaskan hal secara detail, tapi alquran memberikan petunjuk untuk sesuatu hal tersebut. Alquran benar, tidak menjelaskan tentang tata cara ibadah, tapi memberikan petunjuk. Alquran tidak menjelaskan cara mengatur negara, tapi memberikan petunjuk . Demikianlah hadiah-hadiah itu diberikan.


Mari, mencari hadiah/petunjuk sebanyak-banyaknya dalam Alquran.  Syarat utama untuk semua itu adalah, kemauan untuk mencarinya. (*)

10.9.13

Bila Demam, Jangan langsung ke Dokter


Saya pernah dapat nasehat dari teman -seorang dokter-, bahwa jika demam, jangan langsung ke dokter. Coba banyak minum air putih dulu, banyak makan vitamin C, banyak istirahat, dan jaga pola makan yang sehat. Ga perlu langsung ke dokter.
Nasehat itulah yang saya simpan dalam-dalam hingga tadi malam. Hehehe. Saya menolak dibawa ke dokter. Diplomasinya juga berlaku sampai tiga hari. Jika dalam tiga hari panas tak kunjung turun, masih pusing, selera makan ga muncul-muncul, batuk dan influensa masih keterusan, Yak, saatnya : Hubungi Dokter Terdekat. :D

Barangkali si dokter akan marah dengan sikap saya. “Kenapa baru sekarang ke dokternya?” Jika itu kejadian, maka saya akan jawab, “Maaf bu dokter, kata iklannya kan –Bila sakit berlanjut hubungi dokter-. Saya kira itu merupakan iklan yang mencerdaskan masyarakat bu. Jangan buru-buru ganggu dokter, coba atasi dulu sendiri. Begitu. “J

Oke, oke. Kenapa saya tidak lantas mengantarkan diri saya ke dokter? Karena, waktu SD dulu, lewat Dokter Kecil, kita diajarkan ada pertolongan pertama. Saya kira, untuk penyakit semacam demam, juga bisa berlaku hal tersebut. Orang-orang tua kita dulu, tidak ada dokter, toh mereka juga bisa kembali sembuh. Kenapa sekarang justru sangat ketergantungan dengan dokter? Ketergantungan dengan obat-obatnya?

Nah, apa pertolongan pertamanya? Nih... saya copas dari tetangga sebelah, --http://portalakhwat.wordpress.com/p-3-k-pertolongan-pertama-pada-demam/ --
Ada 5 macam pertologan pertama mengatasi demam:
1. UKUR SUHU,  jangan mengukur suhu dengan menggunakan punggung tangan yang ditempel di dahi. Cara konvensional ini sangat diragukan  akurasinya. Lebih baik gunakan  thermometer air raksa atau digital. Jepit thermometer tersebut di ketiak atau di bawah lidah selama lebih kurang 30 detik pada thermometer digital dan 3 menit pada thermometer air raksa.
Sebelumnya, pastikan thermometer air raksa dikibaskan terlebih dahulu sampai air raksanya menunjukan angka di bawah 36 derajat celcius.  Sementara pada thermometer digital, angka harus menunjukan angka  nol.  Ulangi kembali setiap empat jam.
2. BANYAK MINUM AIR,  sejalan dengan meningkatnya suhu tubuh, hal yang paling penting dikhawatirkan adalah tubuh mengalami deehidrasi.  Untuk mengantisipasinya, banyak-banyak minum air putih dan buang air kecil.  Lebih baik lagi kalau minum jus buah yang berkasiat menurunkan panas tubuh.
Dengan makin sering kita minum,  keringat akan banyak keluar,  itu pertanda proses netralisasi pembakaran dalam tubuh.  Biasanya setelah itu suhu tubuh kita normal kembali.
3. KOMPRES, biasanya sebelum demam tubuh akan mengigil, dalam kondisi seperti ini, segera selimuti tubuh agar terjadi panas tubuh.  Begitu tubuh mulai memanas, ganti baju dengan bahan yang lebih tipis .  Kalau dalam ruangan ber AC, biarkkan ruangan dalam keadaan dingin, atau kencangkan kipas angin, namun jangan diarahkan ke tubuh kita, nanti malah masuk angin.
Kemudian kompres tubuh dengan air hangat, bukan air dingin.  Air hangat justru lebih mempercepat proses penurunan panas tubuh.
Bisa juga  mengompresnya dengan alkohol 70 persen.  Tapi pastikan kita hanya mengompresnya di daerah perut. Seka daerah ketiak dan lipatan paha.  Lakukan cara ini terus-menerus sampai suhu tubuh normal kembali.
4. MINUM OBAT PENURUN PANAS,    biar demam cepat kembali normal, minumlah obat penurun panas seperti paracetamol, aspirin, atau ibuprofen.  Pastikan kita meminumnya sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan obat tersebut.  Namun kalau kita cenderung alergi terhadap obat-obatan tertentu, jangan ambil resiko, langsung konsultasi kedokter saja.
5. KONSUMSI VITAMIN C,   sambil menunggu demam mereda, konsumsi makanan bergizi. Sertakan juga buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, atau pepaya.
Memang dalam keadaan  demam, jangankan makan, tidur saja tidak nyaman.  Namun makanan yang bergizi khususnya vitamin C, sangat baik untuk menjaga ketahanan tubuh.  Selain itu vitamin ini juga bisa cepat mengganti sel-sel tubuh yang sudah mati.
Kalau lima tahap pertolongan pertama tadi sudah dilakukan namun suhu tubuh tidak turun-turun juga, berarti infeksinya serius.  Jangan tunggu-tunggu lagi, langsung periksakan ke dokter.
(Sumber: Buletin kesehatan edisi 3-3-o9, Yayasan AN-NUR ADI THALIA)

**
Obat penurun pas kan ada banyak jenisnya, pilihlah yang biasa dokter Anda berikan. Bila demam disertai batuk dan pilek, ada yang rekomendasikan buat minum neosepforte. Saya sendiri, ga biasa dengan obat luar. Jadi, stok obat generik paracetamol dan ctm udah sedia di rumah.

Berdasarkan keterangan tersebut, saya pikir kita perlu menyediakan thermometer dan alat ukur tensi di rumah, dan tentunya juga harus bisa menggunakannya.
Terakhir, jangan lupa, kalau demam itu disebabkan oleh infeksi di dalam tubuh, sederhananya begitu, –lebih lanjut browsing aja yaa...kan ada internet? :D - .

Nah, panas tubuh  saat demam itu penting untuk melawan infeksi, asal jangan berlebihan. Suhu normal kita sekitaran 36 atau 37 ̊C. Jika sudah melebihi angka tersebut, lakukanlah pertolongan pertama demam yang saya kutipkan di atas. Jika sukses, artinya pertempuran dimenangkan oleh sistem imun kita. Kemungkinan lainnya adalah, jika demam masih terus berlanjut, dan terlambat mengkonsultasikan ke dokter, si virus yang lagi perang itu, berhasil ngalahin kekebalan tubuh kita. Jadilah penyakit yang dia bawa bertengger di tubuh. Jadinya seperti sakit typus, kuning, dbd, dan lain sebagainya.

Walaupun ga langsung dibawa ke dokter, ya jangan anti datang ke dokter juga yaa.. J


9.9.13

September Rain



Satu bulan meninggalkan blog, sepertinya saya turut membenarkan kata-kata “ngeblog pas lagi galau” atau “ngeblog saat punya cerita”. Hahaha. Idealnya memang bukan seperti itu, tapi harus diakui, inspirasi itu mengalir lancar saat protes hebat, saat jatuh cinta, patah hati, yaa..sekitaran begitulah.

Jadi, bulan lalu itu, Agustus tercinta, saya bukannya lagi ga ada masalah. Justru lagi seabrek-abrek masalah. Nah, masalahnya adalah waktu. Ada banyak konsepto-konsepto *konsep* tulisan pada folder “takarangko saya bulan itu yang tak kunjung naik redaksi. *jiaaaahhh Ya, ga selesai-selesai. Ide menggantung, langsung ke solusi. Masa opini cuma 700an karakter aja. Hahaha.  


Mengawali September ini pun, saya dihujani kabar duka. Kabar yang saya dengar itu, setiap hari, sampai di hari ke empat. Nah, pada tanggal 5 September, saya menjadi  begitu khawatir, jangan-jangan siapa lagi. Dan, alhamdulillah tidak begitu buruk, tidak ada lagi kabar duka yang saya terima.

Pada tulisan awal September ini, saya beri judul dengan September Rain. Kira-kira kenapa ya si september itu digelari dengan rain? Apakah karena musim hujan teman-teman...? 

Hm, barangkali begitu. Ketika cuaca di Indonesia masih dikategorikan ada empat, maka musim hujan itu bertepatan dengan bulan september. Guru SD saya dulu bilang, ingat aja, kalau sudah ada –ber –ber nya, nah, itu adalah musim hujan. Logika siswa SD nya boleh juga. Tapi masih berlakukah teori itu saat ini? Gimana dengan kota yang memiliki curah hujan cukup tinggi, yang hujannya tiada berhenti. :)

Bagi saya, September  kali  ini dilabeli dengan rain, ya karena basahnya. Boleh  secara nyata, hujan selalu, bisa juga karena hati yang ‘basah’ dengan berbagai kabar duka di awal bulan itu. 


Ahlan, September Rain.. :)

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...