21.9.14

Wacana Bus Gratis Pelajar

Perhatian Pemerintah Kota Pariaman, menyikapi tingginya angka kecelakaan di kalangan pelajar agaknya perlu diacungi jempol. Pemko Pariaman terhitung 22 September ini memberlakukan pelayanan bus gratis untuk pelajar di wilayah pinggiran kota. (PadEk) Hal ini merupakan bentuk kepedulian nyata untuk kenyamanan transportasi pelajar kota itu.

Merujuk pada data Liputansumbar angka kecelakaan di Sumatera Barat meningkat 10 persen terhitung tahun 2013. Diketahui, 71 persen dari kecelakaan itu adalah pengguna sepeda motor. dan rata-rata terjadi sepanjang pukul 12.00 -18.00. Bili dilihat lagi, waktu  tersebut merupakan jam-jam sibuk, termasuk aktifitas pulang sekolah para pelajar.


Kota Padang Panjang yang hanya seluas 23 km persegi memiliki tiga SMA, dua SMK dan lima SMP. Sebagian besar pelajar menggunakan kendaraan roda dua sebagai alat transportasinya. Besarnya kebutuhan terhadap sarana transportasi publik yang nyaman, hendaknya juga menjadi prioritas pemko.

Pemko Bandung sudah memberikan fasilitas bus gratis sejak akhir tahun 2013 lalu. Meskipun gratis yang diberikan Damri, untuk sekitar 10 ribu pelajar hanya setiap hari Senin. Dana itu disponsori tunggal oleh salah satu bank syariah. Nah, bagaimana kiranya 'kota serambi mekah' ini, bisa bekerja sama pula dengan lembaga-lembaga atau baitul mal sejenis?

Dampak Terhadap Angkutan Kota

Salah satu dampak dari adanya kebijakan bus gratis pelajar adalah kepada angkutan kota. Jika nanti kebijakan tersebut diberlakukan, barangkali tidak akan berdampak besar kepada pengusaha angkutan umum. Karena pelayanan bus ini ditujukan kepada pelajar saja, dan pada waktu-waktu tertentu. Seperti membagi shift dan jatah rute.

Pola pembagian shift dan jatah rute itu memungkinkan pelajar untuk lebih disiplin mengatur waktu berangkat sekolah, meminimalisir keterlambatan sampai di sekolah. Di samping mendisiplinkan dengan aturan razia pol PP juga dapat membantu kebiasaan baik tersebut. Shift dan rute hanya sebagai pengganti penggunaan kendaraan roda dua siswa, sekedar pembatasan saja.



Perhatian terhadap pengadaan bus gratis pelajar ini barangkali dinilai lebih positif oleh masyarakat dibandingkan dengan ide modifikasi mobil dinas 'keren' lapis stiker black dov.

#ehem


20.9.14

Jenuh


 Setiap perkataan yang menjatuhkan tak lagi ku dengar dengan sungguh
Juga tutur kata yang mencela tak lagi kucerna di dalam jiwa
*

*

Oh. Bukankah ku pernah melihat bintang.Senyum menghiasi sang malam...


***
Kita pasti pernah merasa tak tepat berada pada suatu kondisi. Merasa tidak tepat, tak pantas dan tak mampu, pada suatu tugas yang bukan bidangnya, atau mengambil alih sesuatu yang bukan bagiannya? Meskipun ada yang bilang, bahwa tak baik mengatakan bahwa kita tak mampu. Ah.  

Lirik lagu lama Padi itu lantas terasa begitu kuat, membangun kembali kekuatanku menghadapi hal tertentu beberapa waktu terakhir. Kata kawanku, dunia ini kadang membuat kita jenuh. Penat lahir batin. Hahaha.
tapi tunggu dulu, tentu tak selamanya begitu bukan? Kita lebih khawatir dianggap menjadi hamba yang tak tau syukur terima kasih kepada sang pengatur semua. Ini bukan soal syukur-syukur, hehe, anggaplah saja ini 'catatan waktu' semata. Ada duka, ada suka. Ada semangat, ada penat. Sayangnya, semangat lebih susah datang lagi, mendekat. Itu saja.

Bila terbiasa dengan semangat, sesekali ada saatnya kita merasa lemah dan rapuh. Apa namanya? Senioritas? Intervensi? Jenuh barangkali? entahlah.

Ya, barangkali lirik lagu itu begitu tepat,
Setiap perkataan yang menjatuhkan tak lagi ku dengar dengan sungguh
Juga tutur kata yang mencela tak lagi kucerna di dalam jiwa

dengan begitu, setiap pikiran-pikiran negatif itu muncul, pesimis mendekat, terbayang pula bahwa ini hanyalah "mimpi yang terputus".


Bukankah hidup ada perhentian. Tak harus kencang terus berlari. So, we need to refresh 'it'? Pertama, peduli apa dengan kata mereka. Mereka hanya berkomentar, bukan bekerja. Kita bekerja bukan pula untuk mereka. Bila saja 'pekerjaan' itu dihibahkan kepada mereka, apakah ada kekuatan, kesiapan dan kesediaan mereka sepenuh hati? Bersedia-kah? Nah. Peduli apa dengan kata-kata tak penting itu.

Ku helakan nafas panjang..
Setiap kali saya harus melangkah ke ruang itu, inilah yang saya lakukan. Hela nafas panjang, menghembuskan. Syukur-syukur keluar dari sana, yang ada adalah senyum mengembang. Setidaknya, jika senyum itu tak dapat, tentu ekspresi wajah datar adalah pilihan terakhir. Tak akan, saya tak akan menjadi anak muda yang bodoh. Datang dengan emosi, keluar dengan amarah. NEVER!!

Tuk siap berlari kembali..
Yap. Selanjutnya, kita perlu move on. Lelah itu biasa. Peluh dan penat tak akan jadi penghalang. Tak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. Tak ada hasil tanpa usaha dan proses. Bila jenuh kemudian melanda, kita hanya perlu berhenti sejenak. Itu hanyalah sebagai mimpi yang terputus. Kita akan bahagia dan puas dengan kerja keras dan kerja cerdas yang terus kita upayakan. Mencapai mimpi-mimpi.

#YES! ---seri memotivasi diri and curhat juga. Hahaha

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...