20.5.17

Tidak Ada Matahari Senja di Sini

Tidak ada matahari senja di sini, 
kecuali yang terbit menjelang malam dari jendela
gedung-gedung menjulang. Bersinar seperti senyum
tiruan merahasiakan derita manusia ribuan tahun.

Di jalan-jalan, orang gegas tak berani menatap
langit.Takut mengakui kemalangan sendiri.
Mereka tidak paham kesengsaraan seseorang:
kolam paling bening untuk memandang kesetiaan
orang lain

Aku berhenti di depan kafe. Menonton film bisu
di kaca jendelanya. Tidak ada orang bicara. bahasa
melarikan diri dari lidah manusia pada jam-jam 
pulang kerja.

Aku menunggu malam menghapus separuh 
diriku.

Aku ingin menyelusuri jalan-jalan kota New York.
Akan kubiarkan semua orang melewatiku. Aku tidak
mau ada orang menoleh kepadaku. Aku tidak butuh
wajah-wajah asing itu. Anak kecil dalam diriku ingin
bermain tebak-tebakan. Punggung dan pinggang
siapa paling menyerupai milikmu.

Tidak ada yang peduli, jika aku salah dan kalah
berkali-kali. Tidak ada yang peduli. Termasuk malam
dan aku sendiri. 


#Tidak Ada New York Hari Ini
#Aan Mansyur
#hal 69

16.5.17

On-The Mandeh!

Mungkin sedikit terlambat, di Nimiasata ada tulisan On The Mandeh ya. Tak apa,, kata orang biar terlambat, daripada tidak sama sekali. 
Awal Mei ini saya bersama kawan di sekolah, jalan ke Mandeh. 
Kawasan Mandeh merupakan paket komplit penyuka wisata bahari. 
View yang tampak dari Puncak Mandeh sungguh memanjakan mata. Tak heran, bila ia disebut-sebut sebagai Raja Ampat-nya Sumatera Barat. 

Dari Kota Padang, kita menempuh perjalanan sekitar 1 jam perjalanan. 
Tak jauh dari gerbang masuknya, akan banyak ditemui agen-agen sewa perahu. 
Dari tempat sewa perahu itu, butuh waktu sekitar 10-15 menit melalui jalur sungai untuk sampai laut. 
Di sisi kiri dan kanan anak sungai itu, ada tanaman bakau dan tanaman pesisir lainnya. 

Ada banyak pulau yang bisa dilihat, atau bahkan didatangi pengunjung ke Kawasan Mandeh ini. 
Di anataranya adalah Pulau Sironjong, Pulau Pagang, Pulau Sulthan/Setan, dan Pulau Marak. 
Ada juga Pulau Sikuai, dan beberapa pulau lain yang sepertinya akses ke sana cukup terbatas. 

Kami sempat mendaki puncak di Pulau Setan itu. Namanya Puncak Puvy. Barangkali sudah disiapkan sebagai salah satu spot berfoto bagi pengunjung. Dari pulau ini, perjalanan dilanjutkan ke pulau lain, yang air disekitarnya tidak terlalu dalam. Lumayan banyak ikan, terumbu karang dan biota laut lainnya. 
Sebagian teman saya snorkeling di pulau ini. Sayangnya, saya belum coba. Mungkin lain waktu ke sana lagi. Hehehe.

Karena cuaca yang kurang bersahabat, tak banyak yang bisa dilakukan, juga tak begitu 'rancak' diabadikan. 
:)

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...