15.9.11
Tentang Musim
Ini cerita tentang musim.
Memang seperti itukah takdir dan hukum pikiran?
kenapa tiba bersamaan?
Pada detik yang sama, hujan mendahului sampai tetesannya ke bumi.
Sementara bumi lebih cepat menyapa mentari yang sedari pagi dinantikan kehangatannya.
Bumi akan kering nestapa tanpa hujan.
Dan bumi juga kan pucat tak berseri tanpa mentari.
Siapa tahu, hujan tak bersyarat membasahi bumi, meski kadang tak diharap dinantikan.
Sejatinya mentari tak kan lelah dan memudar hanya dengan menyinari bumi bukan?
Maka di bumi bagian manakah kau berpijak?
Musim apa yang sedang singgah di sana?
Penghujan atau musim semikah?
Biarkan pula takdir memberhentikan langkahmu pada entah musim apa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Selendang Koto Gadang
Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang? Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...
-
Tradisi Manyerak Bareh Kunik, merupakan salah satu bagian upacara adat pernikahan di Nagari Gunung, Padang Panjang. Berikut pantun yang ...
-
Bagian kedua Pantun Manyerak Bareh Kunik .. Janjirak buah janjuri Tiradah daun jilatang Tumbuah di batang baringin sonsang Siriah gal...
-
Kesulitan menulis artikel? Bingung mau mulai darimana? Nah, berikut saya kutip beberapa poin penting tentang pola penyajian artikel dari s...
No comments:
Post a Comment