Bahan-bahan |
Kue Bolu Koja Versi saya, tanpa kulit |
Bahan-bahan |
Kue Bolu Koja Versi saya, tanpa kulit |
Hasil Akhir
Hasil dari kredit-sebagai-uang dan gabungannya dengan sistem fractional reserve banking memastikan terjadinya kemiskinan di sebuah populasi.
Tak ada ilmuan / genius manapun yang bisa mengingkari hukum matematika. Filosofi berpikir positif, bertindak positif, dan positif-positif lain apapun juga takkan bisa membatalkan hasil matematika ini.
Setiap tahun, sedikit demi sedikit jumlah orang miskin bertambah, sedikit demi sedikit masalah yang harus diambilalih pemerintah pun ikut bertambah.
Pemerintah berada di tengah-tengah antara rakyat dan masalah yang ingin diselesaikan.
"Rakyat ------ Pemerintah -------- Masalah"
Untuk menyelesaikan masalah, rakyat "membayar" pemerintah (dalam bentuk pajak). Semakin banyak masalah yang harus diselesaikan, semakin banyak pajak yang harus "dibayar" rakyat.
Di negara manapun juga, akan tiba suatu waktu di mana rakyat yang terus membayar akan kelelahan...
Dari seorang kapitalis yang bekerja mencari nafkah dan membayar pajak...
berubah mentalnya menjadi "jadi pegawai pemerintah saja," bekerja setelah meminta pajak...
Pemerintah, yang awalnya eksis sebagai sebuah institusi sederhana untuk melayani rakyat, perlahan-lahan menjadi kambing hitam dan "tukang cuci piring" atas masalah ekonomi dan sosial yang terjadi.
Semakin banyak masalah, semakin besar skala pemerintah.. sampai suatu saat...
Pemerintah berubah sepenuhnya sebagai parasit, sebagai penodong rakyatnya sendiri. Rakyat eksis untuk membayar pajak, itulah yang terjadi.
Perusahaan yang tersisa, yang sekarang menjadi tulang punggung negara tersebut, menjadi kelompok "pemberi makan" satu-satunya. Pegawai perusahaan tergantung pada mereka... Pajak untuk membiayai pemerintahan pun tergantung pada mereka...
Hasil akhir cuma ada 2:
1. Perusahaan / korporasi mengambil alih negara (KORPORATISME). Perusahaan akan menyusupkan orang-orangnya ke pemerintahan, keseluruhan peraturan dan keputusan pemerintah adalah untuk membela kepentingan kelompoknya...
atau....
2. Negara mengambil alih semua perusahaan tersisa (KOMUNISME). Negara menolak untuk "meminta makan" kepada pengusaha, dan memutuskan agar Negara = Pengusaha itu sendiri.
Tidak ada ilmuan / genius manapun yang bisa membatalkan hasil akhir ini. Tidak ada.
Usaha terbaik yang mungkin dilakukan hanyalah menunda hasil akhir...
Tanpa mereformasi sistem penciptaan uang, tanpa pelarangan terhadap fractional reserve banking, tak ada usaha perbaikan kesejahteraan rakyat apapun yang perlu dibicarakan. Semuanya sia-sia belaka.
Tadinya mau nulis makna kata اولياء dengan merujuk kamus dan alquran fathur rahman begitu... Bukan karena ada yang lagi viral di medsos ya. Tapi, karena memang baru beberapa hari lalu lagi baca al quran ketemu ayat tentang larangan menjadikam orang kepercayaan dari selain se-kalangan. Saya bacanya ali imran 118.
Sekarang, ga jadi lah..*ga terlalu serius maksudnya*, udah terlalu banyak yang membahas dan menerjemahkan dengan keinginan akalnya. Dan, pastinya momen pilkada di *sana* saat ini semua jadi serba politis. -_-
Singkatnya, secara umum kita mungkin bisa kelompokkan kepada dua, makna kata itu. Pertama, secara teologis. Kedua, secara sosiologis. Ada ayat yang menggunakan kata اولياء untuk pembahasan teologis. Misalnya, qs 2: 257. Ada juga untuk hal-hal sosial..seperti qs 5:51.
Secara bahasa kata Auliya'/ اولياء berarti wali, wakil, penuntun, mursyid, pembimbing, pelaksana, caretaker, penolong, pemilik, sekutu, penanggung jawab, kepala/pimpinan.
Kalo raain/ راع :lebih kepada yang sifatnya memelihara. Pemelihara. Penjaga. Supervisor.
Sedang kata amri bermakna, urusan, masalah, isu, kasus, problem. Ulil amri ada yang mengartikan ulama (pemerintah/pemimpin dalam hal agama), ada pula yang mengartikan umara (pemimpin secara umum).
Ada lagi, qawwam : mungkin lebih dekat ke makna mitra, partner. *Eh, ini beda kasus n tema ding!
Dari makna etimologi itu, kita lihat auliya' lebih luas cakupannya. Dan, bagi saya semakin bagus pemahaman aqidah seseorang, ia akan memilih pemimpin dari sudut pandang imannya. Udah, gitu aja. --- No politisasi. No. No.
Suasana Depan Rumah si Aku |
Bersama si nenek |
Tubing santai [sumber foto: JR] |
Berkoloni lebih asik |
Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang? Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...