4.4.12

Kodrat Air


Ini tulisan bukanlah syair/ Hanya coretan malam yang menanti sepi/ Menunggu senyap merubah mimpi. 

Bukan legenda hanya sisa air rasa/ pada sesiapa akan tertumpah/ hendak hati diri tersalah

Berbilang cerita senja/Bertahun kisah purnama/kita masih duduk di hamparan/

Kapan beranjak tinggal meninggal/Gelayut sudah di pangkalnya/ hati enggan tangan kuasa  

Penat sudah/perih pun pernah/ manis jua yang menyisa

Ini satu titik/ Yang telah aku tekan dalam kalam/ 

tak hendak gerak, maju apalah lagi mundur/Biar Dia yang menggubahnya/

Mempertemukan titik ke garis-garis/Lukisan berbau takdir.

Bisa saja diputarnya masa/Berbalik kita sekelana/Menyabik roman biar tak kejam/

Sungguh heran/Tak penatkah ia terjaga/Meyakini lalu berjaga/

Dan aku/ sungguh telah kuhitung sekian purnama/ tak usak, purnama tak menghisapnya. 

Hanyalah kodrat air/ seperti pasang yang sekali naik/sekian kali surut

Jika kelak telah mampu menerimanya/yakinkan aku/ kau akan memberi pula/ Entah pada sesiapa.


Nimiasata, 2012

No comments:

Post a Comment

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...