Saya pernah dapat nasehat
dari teman -seorang dokter-, bahwa jika demam, jangan langsung ke
dokter. Coba banyak minum air putih dulu, banyak makan vitamin C, banyak
istirahat, dan jaga pola makan yang sehat. Ga perlu langsung ke dokter.
Nasehat itulah yang saya
simpan dalam-dalam hingga tadi malam. Hehehe. Saya menolak dibawa ke dokter.
Diplomasinya juga berlaku sampai tiga hari. Jika dalam tiga hari panas tak
kunjung turun, masih pusing, selera makan ga muncul-muncul, batuk dan influensa
masih keterusan, Yak, saatnya : Hubungi Dokter Terdekat. :D
Barangkali si dokter akan
marah dengan sikap saya. “Kenapa baru sekarang ke dokternya?” Jika itu kejadian,
maka saya akan jawab, “Maaf bu dokter, kata iklannya kan –Bila sakit berlanjut
hubungi dokter-. Saya kira itu merupakan iklan yang mencerdaskan masyarakat bu.
Jangan buru-buru ganggu dokter, coba atasi dulu sendiri. Begitu. “J
Oke, oke. Kenapa saya tidak
lantas mengantarkan diri saya ke dokter? Karena, waktu SD dulu, lewat Dokter
Kecil, kita diajarkan ada pertolongan pertama. Saya kira, untuk penyakit
semacam demam, juga bisa berlaku hal tersebut. Orang-orang tua kita dulu, tidak
ada dokter, toh mereka juga bisa kembali sembuh. Kenapa sekarang justru sangat
ketergantungan dengan dokter? Ketergantungan dengan obat-obatnya?
Nah, apa pertolongan
pertamanya? Nih... saya copas dari tetangga sebelah,
--http://portalakhwat.wordpress.com/p-3-k-pertolongan-pertama-pada-demam/ --
Ada 5 macam pertologan pertama mengatasi demam:
1. UKUR SUHU, jangan mengukur suhu dengan
menggunakan punggung tangan yang ditempel di dahi. Cara konvensional ini sangat
diragukan akurasinya. Lebih baik gunakan thermometer air raksa atau
digital. Jepit thermometer tersebut di ketiak atau di bawah lidah selama lebih
kurang 30 detik pada thermometer digital dan 3 menit pada thermometer air
raksa.
Sebelumnya, pastikan thermometer air raksa dikibaskan
terlebih dahulu sampai air raksanya menunjukan angka di bawah 36 derajat
celcius. Sementara pada thermometer digital, angka harus menunjukan
angka nol. Ulangi kembali setiap empat jam.
2. BANYAK MINUM AIR, sejalan dengan meningkatnya
suhu tubuh, hal yang paling penting dikhawatirkan adalah tubuh mengalami
deehidrasi. Untuk mengantisipasinya, banyak-banyak minum air putih dan
buang air kecil. Lebih baik lagi kalau minum jus buah yang berkasiat
menurunkan panas tubuh.
Dengan makin sering kita minum, keringat akan
banyak keluar, itu pertanda proses netralisasi pembakaran dalam
tubuh. Biasanya setelah itu suhu tubuh kita normal kembali.
3. KOMPRES, biasanya sebelum demam tubuh akan
mengigil, dalam kondisi seperti ini, segera selimuti tubuh agar terjadi panas
tubuh. Begitu tubuh mulai memanas, ganti baju dengan bahan yang lebih
tipis . Kalau dalam ruangan ber AC, biarkkan ruangan dalam keadaan
dingin, atau kencangkan kipas angin, namun jangan diarahkan ke tubuh kita,
nanti malah masuk angin.
Kemudian kompres tubuh dengan air hangat, bukan air
dingin. Air hangat justru lebih mempercepat proses penurunan panas tubuh.
Bisa juga mengompresnya dengan alkohol 70
persen. Tapi pastikan kita hanya mengompresnya di daerah perut. Seka
daerah ketiak dan lipatan paha. Lakukan cara ini terus-menerus sampai
suhu tubuh normal kembali.
4. MINUM OBAT PENURUN PANAS, biar demam
cepat kembali normal, minumlah obat penurun panas seperti paracetamol, aspirin,
atau ibuprofen. Pastikan kita meminumnya sesuai aturan pakai yang tertera
pada kemasan obat tersebut. Namun kalau kita cenderung alergi terhadap
obat-obatan tertentu, jangan ambil resiko, langsung konsultasi kedokter saja.
5. KONSUMSI VITAMIN C, sambil menunggu demam
mereda, konsumsi makanan bergizi. Sertakan juga buah-buahan yang mengandung
vitamin C seperti jeruk, jambu, atau pepaya.
Memang dalam keadaan demam, jangankan makan,
tidur saja tidak nyaman. Namun makanan yang bergizi khususnya vitamin C,
sangat baik untuk menjaga ketahanan tubuh. Selain itu vitamin ini juga
bisa cepat mengganti sel-sel tubuh yang sudah mati.
Kalau lima tahap pertolongan pertama tadi sudah
dilakukan namun suhu tubuh tidak turun-turun juga, berarti infeksinya
serius. Jangan tunggu-tunggu lagi, langsung periksakan ke dokter.
(Sumber: Buletin kesehatan edisi 3-3-o9, Yayasan
AN-NUR ADI THALIA)
**
Obat penurun pas kan ada
banyak jenisnya, pilihlah yang biasa dokter Anda berikan. Bila demam disertai
batuk dan pilek, ada yang rekomendasikan buat minum neosepforte. Saya sendiri,
ga biasa dengan obat luar. Jadi, stok obat generik paracetamol dan ctm udah
sedia di rumah.
Berdasarkan keterangan
tersebut, saya pikir kita perlu menyediakan thermometer dan alat ukur tensi di
rumah, dan tentunya juga harus bisa menggunakannya.
Terakhir, jangan lupa,
kalau demam itu disebabkan oleh infeksi di dalam tubuh, sederhananya begitu, –lebih
lanjut browsing aja yaa...kan ada internet? :D - .
Nah, panas tubuh saat demam itu penting untuk melawan infeksi,
asal jangan berlebihan. Suhu normal kita sekitaran 36 atau 37 ̊C.
Jika sudah melebihi angka tersebut, lakukanlah pertolongan pertama demam yang
saya kutipkan di atas. Jika sukses, artinya pertempuran dimenangkan oleh sistem
imun kita. Kemungkinan lainnya adalah, jika demam masih terus berlanjut, dan
terlambat mengkonsultasikan ke dokter, si virus yang lagi perang itu, berhasil
ngalahin kekebalan tubuh kita. Jadilah penyakit yang dia bawa bertengger di
tubuh. Jadinya seperti sakit typus, kuning, dbd, dan lain sebagainya.
Walaupun ga langsung dibawa
ke dokter, ya jangan anti datang ke dokter juga yaa.. J
No comments:
Post a Comment