*Skenario yang terbaik
Engkau tahu, duhai tetes air hujan, kering sudah air mata, tidur tak
nyenyak, makan tak enak, tersenyum penuh sandiwara, tapi biarlah Tuhan
menyaksikan semuanya.
Engkau tahu, duhai gemerisik angin,kalau
boleh, ingin kutitipkan banyak hal padamu, sampaikan padanya sepotong
kata, tapi itu tak bisa kulakukan, biarlah Tuhan melihat semuanya.
Engkau tahu, duhai tokek di kejauhan,setiap kali kau berseru 'tokekk',
aku ingin sekali menghitung, satu untuk iya, satu untuk tidak, lantas
berharap kau berbunyi sekali lagi agar jawabannya 'iya', dan berharap
kau berhenti jika memang sudah 'iya', tapi itu tak bisa kulakukan,
biarlah Tuhan mendengar semuanya.
Engkau tahu, duhai retakan
dinding,sungguh aku tak tahu lagi berapa dalam retaknya hati ini, besok
lusa, mudah saja memperbaiki retakanmu dinding, tinggal ambil semen dan
pasir, tapi hatiku, entah bagaimana merekatkannya kembali, tapi biarlah
Tuhan menyaksikan semuanya.
Wahai orang-orang yang merindu,
maka malam ini, akan kusampaikan sebuah kabar gembira dari sebuah
nasehat bijak. Kalian tahu, buku-buku cinta yang indah, film-film roman
yang mengharukan, puisi-puisi perasaan yang mengharu biru, itu semua
ditulis oleh penulisnya. Maka, biarlah, biarlah kisah perasaan kalian
yang spesial, ditulis langsung oleh Tuhan. Percayakan pada yang terbaik.
--Tere Liye
**
Sesuatu deh! Beberapa waktu yang lalu, saya mimpi sesuatu. Dari sesuatu itu, lantas saya teringat sahabat-sahabat, saudara, dan orang-orang terdekat. Saya mengkhawatirkan mereka, merindukan mereka.
-jaga diri ya semuaa- i miss u all. :) :) :)
and everyone...which i couldn't mention the entire names. :D
*hiks.lebay. -_-
No comments:
Post a Comment