Pendidikan
keluarga sangat berperan dalam pembentukan karakter dan watak anak. Dari keluargalah
bermulanya pendidikan karakter tersebut. Mulai dari pendidikan yang diberikan
calon ibu kepada calon bayinya hingga berakhir nanti saat kematangan
karakternya mencapai usia dewasa.
Namun, adapula hal-hal yang berlaku di sebuah keluarga, yang tidak pernah memiliki alasan yang jelas kenapa hal itu berlaku demikian. Katanya, sudah tradisi. Ya, yang namanya tradisi atau kebiasaan internal sebuah keluarga tentu saja patut dilestarikan, jika sesuai, baik, bermanfaat bagi anggota keluarga tersebut. Satu lagi, tradisi itu patut dijaga keberlangsungannya jika anggota keluarga yang akan melaksanakan tradisi itu mengetahui sebab dan alasan kenapa tradisi itu perlu diteruskan untuk generasi berikutnya.
Saya
teringat ada sebuah cerita, tentang sepasang pengantin baru. Anggaplah cerita
ini terjadi di suatu negeri di seberang sana. Ketika melihat sang istri akan
memanggang daging, yang lalu memotong satu bagian ujung daging tersebut, Si
suami bertanya kepada istrinya, “Kenapa harus dipotong dulu ujung daging itu
Istriku?”
Si istri terdiam,
berpikir sejenak kemudian menjawab, “hmm, tidak tahu. Ibu melakukan seperti
itu,” katanya.
Karena
penasaran, saat berkunjung ke rumah si Ibu, si suami mengingatkan lagi
pertanyaannya. “Ibu, saat memanggang daging, kenapa ibu memotong bagian
ujung daging bu?”
Si ibu terkejut
dengan pertanyaan itu. Tak terpikir olehnya, manantunya itu akan bertanya
seperti demikian. Ibu lalu tersenyum dan menjawab,”Kenapa ya, Ibu tidak juga tahu. Si nenek melakukan
seperti itu.” Baiklah, mereka lalu
bersepakat, akan menanyakan pertanyaan yang serupa kepada si nenek, demi
mendapatkan alasan, kenapa sebelum memanggang, daging itu harus dipotong
dulu ujungnya.
Tibalah saat
berkunjung ke rumah nenek. *jadi ingat Dora :D *
Saat ditanya
kepada si nenek, “Nek, apakah setiap kali mau memanggang daging, nenek
memotong bagian daging terlebih dahulu?”
Si nenek
menjawab dan bingung dengan pertanyaan sepele itu, “ya, aku memotongnya.”
Kenapa
harus dipotong dulu Nek? Pertanyaan itu berlanjut.
Semua
penasaran dengan jawaban yang akan diberikan si nenek.
Nenek dengan
santainya menjawab, “Ooo...dulu, kita hanya punya pemanggang daging yang
kecil. Jadi, agar bisa masuk semua daging, harus dipotong dulu, begitu.”
**
Ada hal-hal
yang kadang tidak perlu diterapkan bila kondisi dan situasinya sudah berbeda.
Apapun pendidikan yang diterima, perlu diketahui tujuan dan manfaatnya. Bila
sudah tidak cocok dan sudah tidak ada alasan mengerjakannya, kenapa masih
‘harus’ dilakukan? Hehehe. Ada bagian tradisi yang perlu dilestarikan. Ada pula
tradisi keluarga yang sebetulnya, tidak ada alasan kekinian untuk
melestarikannya.
Lha, kebiasaan kita seringkali membanggakan sesuatu dengan istilah, "Sudah tradisi.." *kaya iklan aja*.
No comments:
Post a Comment