30.11.11

Matematika dan Sepakbola



Ketika mengawas ujian PRA-UN bidang studi matematika beberapa hari yang lalu, tanpa sengaja saya memperhatikan seorang siswa peserta ujian, yang juga tim sepakbola di sekolah. Ia tampak begitu resah. Tengok kanan kiri. Menatap saya. Sok sibuk mencari di lembar buram, lalu selintas melirik samping kiri-kanannya lagi.

Tim sepakbola sekolah saya memang menang sampai tingkat kota, dan menjadi utusan untuk tingkat provinsi. Tepat malam sebelum ujian matematika itu, pertandingan final Indonesia –Malaysia di laga final Sea Games 2011.

Saya tak yakin malam itu mereka akan bersitungkin membahas soal-soal. Sebagian (besar) para pecinta bola itu tengah asik mengikuti jalannya pertandingan, hingga pukul 10.30 wib. Bahkan setelah itupun, barangkali mereka belum bisa konsentrasi ke soal-soal. Masih terbayang kenapa Ferdinand Sinaga tak akurat menendang. Bolanya membentur gawang. Penat berfikir. Pupus harapan. Mata mengantuk. Mereka tidur. Maka jadilah ujian matematika tersebut dilewati dengan kebencian pada angka-angka.

Indonesia vs Malaysia


Indonesia akhirnya harus rela menempati posisi runner up Sea Games 2011 cabang olahraga sepakbola. Setelah bersaing ekstra dengan Malaysia, permainan pun imbang satu sama. Pun pada tambahan waktu dua x 15 menit, tidak membuahkan satu gol di masing-masing gawang. Adu penalty menjadi pilihan akhir. Tertakdirlah untuk Indonesia, cukup angka 3. Sedang Malaysia menang satu angka, 4 gol. Rupanya angka sangat menentukan.

Mungkin tak ada yang akan menilai buruk permainan Timnas U-23 malam itu. Anak-anak asuhan Rahmad Darmawan sungguh telah membanggakan. Setidaknya untuk mengobati kekecewaan, sebagian supporter kemudian menuding Dewi Fortuna sedang kemana ia, saat bangga ini bersatu dan bangkit (united and rising).

Emosional jelas menjadi bagian sebuah permainan. Harap, doa, cemas, tegang, bangga, bahagia, sombong (mungkin) dendam, sedih, kecewa dan sebagainya. Sepakbola tak hanya emosional saja. Buktinya angka-angka lebih menentukan. Sedang angka-angka identik dengan matematika juga fisika. Meskipun, kata Mourinho, Sepakbola bukanlah matematika. :)

Tampaknya sepakbola pun mesti identik dengan matematika. Korelasi antara sepakbola dan matematika/fisika terletak di tendangan, sudut, peluang dan lain sebagainya. Matematika juga mengajarkan pola pikir dan analisis peluang.

Analisis lawan

Berapa kilometer per jam kecepatan lari seorang Titus Bonai putra papua itu. Dengan mengetahui kemampuannya tentu bisa diprediksi siapa yang bisa diposisikan mengawalnya. Pun sebaliknya. Pelatih juga tahu, siapa lawan main saat itu. Bagaimana kekuatan pemainnya. Perlukan diturunkan pemain-pemain “boneh”, atau bisa dihemat untuk pertandingan selanjutnya.

Secara aplikatif, jelas ini sudah mantap bagi pelatih. Tapi, seperti disebutkan sebuah media, bahwa Jerman saja, menyiapkan sejumlah ahli matematika dari universitas ternama untuk mengasah kemampuan analisis pemain. Peluang yang mungkin diciptakan dengan mengetahui kekuatan lawan. Memprediksi berbagai hal jika dibanding dengan kekuatan pemainnya. Tidak saja Jerman, Indonesia pun bisa melakukan hal yang serupa.

***




Tentu besar harapan bangsa kita pada anak muda yang membanggakan. Menjadi pesepakbola pun tentu harus yang pintar. Yang memiliki kemampuan analisis kuat. Perhitungan tajam. Cekatan dan tepat menentukan keputusan. Tetap memberikan support terhadap siswa yang memiliki kelebihan bidang ini, menjadi tanggung jawab sekolah. Kecendrungan hobi ini.

Disamping juga memberikan ketegasan, agar Matematika dan pelajaran lainnya menjadi perhatian/fokus mereka. Jangan hanya karena berprestasi di bisang olaraga, mereka diberi keringanan berlebih untuk pelajarannya. Dampaknya tak hanya hari ini, mereka sepele terhadap pelajaran. Tapi juga nanti, jika mereka menekuni bidang tersebut. Hendaknya, mereka bermain tak sebatas asik-asik, tapi disertai perhitungan dan kecerdasan. Matematika dan sebakbola. []

No comments:

Post a Comment

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...