9.7.13

Sehari di Nagari Lansek Manih Sijunjung

Sijunjung, Sumatera Barat, terkenal dengan nama Nagari Lansek Manihnya. Meskipun masih banyak lahan-hutannya, saya sempat terpikir juga, " kok ga ada ditemukan pohon lanseknya ya". :))

Berbicara tentang Sijunjung, menurut saya, ada beberapa kata kunci yang menjadi kekhasan daerah Sijunjung, Sumatera Barat ini. Mau tau??
:D

1. Jengkol/ Jariang/ Joghiang

Siapa yang ga tau jengkol? hayooo.. :D. Jengkol (Archidendron pauciflorum) merupakan bagian famili Leguminoceae/polong2an/kacang-kacangan. Makanan bau ini rupanya banyak disukai. Bahkan di daerah Sijunjung, jengkol menjadi 'ikon' dan menu wajib makanan masyarakat setempat. Barangkali karena mudah didapat. Meskipun di daerah Jawa harga jengkol kian meroket, di Sijunjung ini masih sangat mudah mendapatkannya. Selain 'enak' -bagi penggemarnya-, jengkol tentu saja memiliki khasiat, diantaranya dapat mencegah diabetes, penyakit jantung koroner, dan kaya serat.

Saya menemukan jengkol ini masih utuh seperti polong-polongan, belum dibuka. Konon katanya jengkol yang paling wueeenak itu, adalah jengkol bareh. Dan, setelah dimasak, ternyata benar sodara-sodara, enak! :D

 2. Hal lain yang menarik bagi saya adalah, rumah gadangnya. Ada berbagai jenis Rumah Gadang Minangkabau, namun yang saya temukan di sini, gonjong rumah gadangnya mestilah empat. Kenapa ya?


Sebetulnya, ada sebuah daerah yang kental sekali budaya Minangnya, yaitu Sumpur Kudus,sayangnya saat itu saya tak sempat main ke sana.

 3. Silokek
Silokek merupakan lembah batuan yang terletak lebih kurang 15 km dari pusat Muaro, pusat kabupaten Sijunjung.

Jarak dan akses yang tidak terbilang mudah itu, dapat terganti dengan pemandangan bebatuan yang indah, goa-goa yang di dalamnya mengalir sungai, dan tentu saja udara yang sejuk.

Sepanjang jalan menuju daerah wisata Pasir Putih Silokek ini akan ditemui penambang emas dengan sederetan perahu motor mereka.

Lebih jauh lagi ke daerah dalam, katanya, ada lokasi arung jeram juga lho! *saya belum sempat ke sana  sih :( *




Satu hal yang kita khawatirkan, yaitu dengan adanya penambang emas, yang terus mengeruk isi sungai, tanpa ada upaya pelestarian alam dan konservasi, dapat beresiko bagi kita dan alam ini. Hilang indahnya, hilang eksotisnya. *Tuhh liat.. airnya aja udah keruh, mana ada ditemukan ikan.

Ok. Perjalanan singkat di Sijunjung ini mesti ada part 2 nih kayanya. Hayoooo...ada yang mau ikut arung jeram bareng?? :D

No comments:

Post a Comment

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...