10.9.13

Bila Demam, Jangan langsung ke Dokter


Saya pernah dapat nasehat dari teman -seorang dokter-, bahwa jika demam, jangan langsung ke dokter. Coba banyak minum air putih dulu, banyak makan vitamin C, banyak istirahat, dan jaga pola makan yang sehat. Ga perlu langsung ke dokter.
Nasehat itulah yang saya simpan dalam-dalam hingga tadi malam. Hehehe. Saya menolak dibawa ke dokter. Diplomasinya juga berlaku sampai tiga hari. Jika dalam tiga hari panas tak kunjung turun, masih pusing, selera makan ga muncul-muncul, batuk dan influensa masih keterusan, Yak, saatnya : Hubungi Dokter Terdekat. :D

Barangkali si dokter akan marah dengan sikap saya. “Kenapa baru sekarang ke dokternya?” Jika itu kejadian, maka saya akan jawab, “Maaf bu dokter, kata iklannya kan –Bila sakit berlanjut hubungi dokter-. Saya kira itu merupakan iklan yang mencerdaskan masyarakat bu. Jangan buru-buru ganggu dokter, coba atasi dulu sendiri. Begitu. “J

Oke, oke. Kenapa saya tidak lantas mengantarkan diri saya ke dokter? Karena, waktu SD dulu, lewat Dokter Kecil, kita diajarkan ada pertolongan pertama. Saya kira, untuk penyakit semacam demam, juga bisa berlaku hal tersebut. Orang-orang tua kita dulu, tidak ada dokter, toh mereka juga bisa kembali sembuh. Kenapa sekarang justru sangat ketergantungan dengan dokter? Ketergantungan dengan obat-obatnya?

Nah, apa pertolongan pertamanya? Nih... saya copas dari tetangga sebelah, --http://portalakhwat.wordpress.com/p-3-k-pertolongan-pertama-pada-demam/ --
Ada 5 macam pertologan pertama mengatasi demam:
1. UKUR SUHU,  jangan mengukur suhu dengan menggunakan punggung tangan yang ditempel di dahi. Cara konvensional ini sangat diragukan  akurasinya. Lebih baik gunakan  thermometer air raksa atau digital. Jepit thermometer tersebut di ketiak atau di bawah lidah selama lebih kurang 30 detik pada thermometer digital dan 3 menit pada thermometer air raksa.
Sebelumnya, pastikan thermometer air raksa dikibaskan terlebih dahulu sampai air raksanya menunjukan angka di bawah 36 derajat celcius.  Sementara pada thermometer digital, angka harus menunjukan angka  nol.  Ulangi kembali setiap empat jam.
2. BANYAK MINUM AIR,  sejalan dengan meningkatnya suhu tubuh, hal yang paling penting dikhawatirkan adalah tubuh mengalami deehidrasi.  Untuk mengantisipasinya, banyak-banyak minum air putih dan buang air kecil.  Lebih baik lagi kalau minum jus buah yang berkasiat menurunkan panas tubuh.
Dengan makin sering kita minum,  keringat akan banyak keluar,  itu pertanda proses netralisasi pembakaran dalam tubuh.  Biasanya setelah itu suhu tubuh kita normal kembali.
3. KOMPRES, biasanya sebelum demam tubuh akan mengigil, dalam kondisi seperti ini, segera selimuti tubuh agar terjadi panas tubuh.  Begitu tubuh mulai memanas, ganti baju dengan bahan yang lebih tipis .  Kalau dalam ruangan ber AC, biarkkan ruangan dalam keadaan dingin, atau kencangkan kipas angin, namun jangan diarahkan ke tubuh kita, nanti malah masuk angin.
Kemudian kompres tubuh dengan air hangat, bukan air dingin.  Air hangat justru lebih mempercepat proses penurunan panas tubuh.
Bisa juga  mengompresnya dengan alkohol 70 persen.  Tapi pastikan kita hanya mengompresnya di daerah perut. Seka daerah ketiak dan lipatan paha.  Lakukan cara ini terus-menerus sampai suhu tubuh normal kembali.
4. MINUM OBAT PENURUN PANAS,    biar demam cepat kembali normal, minumlah obat penurun panas seperti paracetamol, aspirin, atau ibuprofen.  Pastikan kita meminumnya sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan obat tersebut.  Namun kalau kita cenderung alergi terhadap obat-obatan tertentu, jangan ambil resiko, langsung konsultasi kedokter saja.
5. KONSUMSI VITAMIN C,   sambil menunggu demam mereda, konsumsi makanan bergizi. Sertakan juga buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, atau pepaya.
Memang dalam keadaan  demam, jangankan makan, tidur saja tidak nyaman.  Namun makanan yang bergizi khususnya vitamin C, sangat baik untuk menjaga ketahanan tubuh.  Selain itu vitamin ini juga bisa cepat mengganti sel-sel tubuh yang sudah mati.
Kalau lima tahap pertolongan pertama tadi sudah dilakukan namun suhu tubuh tidak turun-turun juga, berarti infeksinya serius.  Jangan tunggu-tunggu lagi, langsung periksakan ke dokter.
(Sumber: Buletin kesehatan edisi 3-3-o9, Yayasan AN-NUR ADI THALIA)

**
Obat penurun pas kan ada banyak jenisnya, pilihlah yang biasa dokter Anda berikan. Bila demam disertai batuk dan pilek, ada yang rekomendasikan buat minum neosepforte. Saya sendiri, ga biasa dengan obat luar. Jadi, stok obat generik paracetamol dan ctm udah sedia di rumah.

Berdasarkan keterangan tersebut, saya pikir kita perlu menyediakan thermometer dan alat ukur tensi di rumah, dan tentunya juga harus bisa menggunakannya.
Terakhir, jangan lupa, kalau demam itu disebabkan oleh infeksi di dalam tubuh, sederhananya begitu, –lebih lanjut browsing aja yaa...kan ada internet? :D - .

Nah, panas tubuh  saat demam itu penting untuk melawan infeksi, asal jangan berlebihan. Suhu normal kita sekitaran 36 atau 37 ̊C. Jika sudah melebihi angka tersebut, lakukanlah pertolongan pertama demam yang saya kutipkan di atas. Jika sukses, artinya pertempuran dimenangkan oleh sistem imun kita. Kemungkinan lainnya adalah, jika demam masih terus berlanjut, dan terlambat mengkonsultasikan ke dokter, si virus yang lagi perang itu, berhasil ngalahin kekebalan tubuh kita. Jadilah penyakit yang dia bawa bertengger di tubuh. Jadinya seperti sakit typus, kuning, dbd, dan lain sebagainya.

Walaupun ga langsung dibawa ke dokter, ya jangan anti datang ke dokter juga yaa.. J


No comments:

Post a Comment

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...