13.3.12

Antara #Kau dan #Aku




#Kau : Sudah kau semai serbuk itu? 

#Aku : Ya.

#Kau : Dan bunga tak kan tumbuh dalam sehari, Kawan. Bersabarlah. Penantian dan proses yang mesti kau lalui itu akan indah pada akhirnya. Percayalah

#Aku : Angin telah mengusiknya. Menerbangkan  serbuk lemah itu, berhamburan. Entah, masih tersisa.

#Kau : Lahanmu tanah hitam kesabaran. Padanya terkandung cinta yang menyuburkan. Di sisinya mengalir air dari telaga ketulusan. Hingga suatu masa, kau akan terkejut dengan segala yang tak pernah kau sangka. Ikhlaslah.

#Aku : Bagaimanalah aku percaya kata-katamu.

#Kau : Aku hanya ingin menjadikan segalanya baik. Jika kau sudah tak menginginkan bunga itu nanti, biarkan saja ia tumbuh. Biarkan mekar. Lalu tinggalkan. Ia akan hidup di tempatnya, bukan di kehidupanmu. Mudah bukan? 

#Aku : Biarkan ia mati.

#Kau : Sekali jangan kau sengajakan ia mati. Karena suatu ketika, kau akan bahagia memandangi bunga itu mekar, mesti kau tak sempat memetiknya. Itulah kebahagiaan. 

#Aku : Jenis apa hatimu terbuat, Puan?

#Kau : Bukan jenis hati kita yang berbeda. Kebijakan itu buah kehidupan, yang masing-masing kita berbeda menikamati dan memaknainya. 


2 comments:

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...