7.11.12

Jeda




Dan, sepertinya kita memang butuh satu waktu untuk melarikan diri dari segala rutinitas yang mengikat. Mengikat pikiran, melelahkan raga, mematikan rasa. Hanya agar tak jenuh dan bosan saja.

Maka jika kau telah kembali esok, dan hari selanjutnya, kau akan temukan sesuatu yang baru yang bisa menyita energi positifmu, lalu mengubahnya menjadi rindu dan semangat yang menggebu.

Kita hanya perlu rehat sejenak dari apapun pekerjaan, tugas, dan kewajiban. Kita perlu berhenti sebentar dalam perjalanan yang panjang ini. Sekedar menarik nafas lebih dalam. Sekedar melepaskan penat yang menggelayut di jiwa.

Karena kita tahu, tugas dan kewajiban dalam hidup ini tak akan pernah berakhir. Selalu berganti, terus bertukar. Kehidupan seperti kita menapaki tilas sejarah yang terus berganti. Kita tahu, ada amanah di sana. Kita tahu, kewajiban akan ditukarNya dengan hak yang sepadan. Kita tahu semua tidak berakhir sia-sia. Tapi jeda itu juga menjadi hak kita.

Jeda hanya waktu sejenak yang kita butuhkan untuk kembali menyadari bahwa perjalanan ini masih panjang. Dan kita bukan robot yang bisa terus-menerus hidup. Bahkan robot sekalipun, hidup sampai energinya habis. Lalu ia akan mati. Jeda. Sampai dihidupkan kembali dengan energy baru.
Jeda yang kita butuhkan juga tak akan lama. Karena kita akan kembali bangun, sadar lalu bergerak lagi. Kita menyadari bahwa ada keterbatasan waktu dalam kehidupan ini. Hingga jeda pun tak perlu berlama-lama.
Kita sadar, bahwa kita memiliki keterbatasan yang rapuh, dan kita juga tahu bagaimana mensiasati keterbatasan itu untuk tetap bisa bertumbuh, bergerak dan maju menjadi lebih baik.
  
Maka, tak ada yang salah jika kau memberi space dalam kata-katamu, memberi jeda dalam bicaramu, memberi rehat dalam urusanmu. :)

No comments:

Post a Comment

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...