Dan,
sepertinya kita memang butuh satu waktu untuk melarikan diri dari segala
rutinitas yang mengikat. Mengikat pikiran, melelahkan raga, mematikan rasa.
Hanya agar tak jenuh dan bosan saja.
Maka jika
kau telah kembali esok, dan hari selanjutnya, kau akan temukan sesuatu yang
baru yang bisa menyita energi positifmu, lalu mengubahnya menjadi rindu dan
semangat yang menggebu.
Kita hanya perlu
rehat sejenak dari apapun pekerjaan, tugas, dan kewajiban. Kita perlu berhenti
sebentar dalam perjalanan yang panjang ini. Sekedar menarik nafas lebih dalam. Sekedar
melepaskan penat yang menggelayut di jiwa.
Karena kita
tahu, tugas dan kewajiban dalam hidup ini tak akan pernah berakhir. Selalu
berganti, terus bertukar. Kehidupan seperti kita menapaki tilas sejarah yang
terus berganti. Kita tahu, ada amanah di sana. Kita tahu, kewajiban akan
ditukarNya dengan hak yang sepadan. Kita tahu semua tidak berakhir sia-sia.
Tapi jeda itu juga menjadi hak kita.
Jeda hanya
waktu sejenak yang kita butuhkan untuk kembali menyadari bahwa perjalanan ini
masih panjang. Dan kita bukan robot yang bisa terus-menerus hidup. Bahkan robot
sekalipun, hidup sampai energinya habis. Lalu ia akan mati. Jeda. Sampai
dihidupkan kembali dengan energy baru.
Jeda yang
kita butuhkan juga tak akan lama. Karena kita akan kembali bangun, sadar lalu
bergerak lagi. Kita menyadari bahwa ada keterbatasan waktu dalam kehidupan ini.
Hingga jeda pun tak perlu berlama-lama.
Kita sadar,
bahwa kita memiliki keterbatasan yang rapuh, dan kita juga tahu bagaimana
mensiasati keterbatasan itu untuk tetap bisa bertumbuh, bergerak dan maju
menjadi lebih baik.
Maka, tak
ada yang salah jika kau memberi space dalam kata-katamu, memberi jeda
dalam bicaramu, memberi rehat dalam urusanmu. :)
No comments:
Post a Comment