Seorang teman pernah menanyai saya
tentang jati diri. Apa itu jati diri. Bagaimana wujudnya dalam kepribadian
kita. Bisakah kita menginginkan jati diri kita agar seperti A, atau B, dsb.
Jujur, saat itu saya kesulitan dibuatnya. Saya memang tak pernah belajar secara
teoritis tentang apa itu jati diri, bagaimana rupa dan dimana letaknya.
Teman saya itu semakin sibuk
berfikir tentang jati dirinya. Ia bandingkan dan kaitkan dengan hobi dan
profesi yang dilaluinya. Sesekali terlintas pula olehnya rupa jati diri itu. Seperti cahaya,
seperti sesuatu yang diwahyukan, atau semacam petunjuk/hidayah.
Secara sederhana saya gambarkan jati
diri itu memang tak jauh dari kepribadian. Penampilan seseorang tercermin pada
tiga lapis, pertama, jati diri, karakter dan kepribadian. Ketiganya mirip-mirip sih. Cuma kita bisa bedakan dengan mengelompokkan, kepribadian / watak termasuk pada karakter. Dan karakter menjadi bagian dari jati diri. Nah, kerangka umumnya adalah jati diri.
Misalkan, tingkah laku seseorang mencerminkan kepribadiannya. Bagaimana cara seorang itu berjalan, apakah tergesa-gesa, tenang, atau santai, dapat menjadi indikasi bagaimana kepribadiannya sehari-hari. Karakter, untuk mengetahui karakter seseorang, kita perlu berteman atau bergaul dengannya dalam waktu yang tak singkat. dari pengalaman, barulah kita ketahui karakter dirinya.
Sedangkan jati diri.. ya, susah beri gambarannya. Jati diri seseorang itu menggambarkan dia keseluruhan. Misalnya, jati diri seorang muslim. Atau jati diri seorang pencinta tanah air, bangsa indonesia, sifat bela negara dan nasionalisme akan kuat di jiwanya. Kira-kira begitu yang saya pahami. *Bener gak ya?!*
Misalkan, tingkah laku seseorang mencerminkan kepribadiannya. Bagaimana cara seorang itu berjalan, apakah tergesa-gesa, tenang, atau santai, dapat menjadi indikasi bagaimana kepribadiannya sehari-hari. Karakter, untuk mengetahui karakter seseorang, kita perlu berteman atau bergaul dengannya dalam waktu yang tak singkat. dari pengalaman, barulah kita ketahui karakter dirinya.
Sedangkan jati diri.. ya, susah beri gambarannya. Jati diri seseorang itu menggambarkan dia keseluruhan. Misalnya, jati diri seorang muslim. Atau jati diri seorang pencinta tanah air, bangsa indonesia, sifat bela negara dan nasionalisme akan kuat di jiwanya. Kira-kira begitu yang saya pahami. *Bener gak ya?!*
Setelah baca-baca, rupanya jati diri
itu berasal dari bahasa Jawa; Sejatining diri, yang berarti siapa diri
kita sebenarnya, hakikat atau fitrah manusia. Juga disebut nur ilahi yang
berisikan sifat-sifat dasar manusia yang murni dari tuhan yang berisikan
percikan-percikan sifat ilahiah dalam batas kemampuan insan yang dibawa sejak
lahir.
When
character is lost, everything is lost
If
you want to change the world, first you have to change your self
Hati adalah tempat berseminya jati
diri.Orang yang berjati diri akan mampu
memadukan antara cipta karsa dan rasa. (ini kutipan. pahami sendiri-sendiri aja ya.. xixi)
The
only thing in the world not for sale is character.
Character
building is a never ending process
Merancang pemikiran jangka panjang bukanlah berfikir apa yang akan kita lakukan besok, melainkan berfikir apa
yang dapat diperbuat hari ini atau sekarang agar masih memiliki hari esok. Nah, begitulah kira-kira pembahasan tentang jati diri kita kali ini, Kawan. Semoga dirimu menemukan jati diri dan kemudian menjadi percaya diri dengan diri kita. Seeeppp?! :)
No comments:
Post a Comment