16.10.16

Efek Sebuah Diskusi

Keresahan seorang kawan dalam sebuah diskusi suatu kali, membuat saya penasaran dan membaca lebih tentang tema-tema ekonomi, politik, dan hubungannya dengan persoalan pemerintahan hari-hari ini. 

Dari kawan lain saya diberi link ke sebuah blog.. Pustaka Pohon Bodhi.
  http://pohonbodhi.blogspot.co.id/

Apakah semua yang tercantum di sana hanyalah teori konspirasi, atau tidak. Merujuk ekonomi kapitalis atau apa. Menyimpulkan peran negara menjadi korporatisme atau ko***isme. Entahlah. Membaca jelas, lebih baik. Masing-masing kita berhak atas kesimpulan pribadi. 

Ini saya copy, salah satu tulisan dari blog tersebut..

Hasil Akhir

Hasil dari kredit-sebagai-uang dan gabungannya dengan sistem fractional reserve banking memastikan terjadinya kemiskinan di sebuah populasi.

Tak ada ilmuan / genius manapun yang bisa mengingkari hukum matematika. Filosofi berpikir positif, bertindak positif, dan positif-positif lain apapun juga takkan bisa membatalkan hasil matematika ini.

Setiap tahun, sedikit demi sedikit jumlah orang miskin bertambah, sedikit demi sedikit masalah yang harus diambilalih pemerintah pun ikut bertambah.

Pemerintah berada di tengah-tengah antara rakyat dan masalah yang ingin diselesaikan.

"Rakyat ------ Pemerintah -------- Masalah"

Untuk menyelesaikan masalah, rakyat "membayar" pemerintah (dalam bentuk pajak). Semakin banyak masalah yang harus diselesaikan, semakin banyak pajak yang harus "dibayar" rakyat.

Di negara manapun juga, akan tiba suatu waktu di mana rakyat yang terus membayar akan kelelahan...

Dari seorang kapitalis yang bekerja mencari nafkah dan membayar pajak...
berubah mentalnya menjadi "jadi pegawai pemerintah saja," bekerja setelah meminta pajak...

Pemerintah, yang awalnya eksis sebagai sebuah institusi sederhana untuk melayani rakyat, perlahan-lahan menjadi kambing hitam dan "tukang cuci piring" atas masalah ekonomi dan sosial yang terjadi.

Semakin banyak masalah, semakin besar skala pemerintah.. sampai suatu saat...

Pemerintah berubah sepenuhnya sebagai parasit, sebagai penodong rakyatnya sendiri. Rakyat eksis untuk membayar pajak, itulah yang terjadi.

Perusahaan yang tersisa, yang sekarang menjadi tulang punggung negara tersebut, menjadi kelompok "pemberi makan" satu-satunya. Pegawai perusahaan tergantung pada mereka... Pajak untuk membiayai pemerintahan pun tergantung pada mereka...

Hasil akhir cuma ada 2:
1. Perusahaan / korporasi mengambil alih negara (KORPORATISME). Perusahaan akan menyusupkan orang-orangnya ke pemerintahan, keseluruhan peraturan dan keputusan pemerintah adalah untuk membela kepentingan kelompoknya...

atau....

2. Negara mengambil alih semua perusahaan tersisa (KOMUNISME). Negara menolak untuk "meminta makan" kepada pengusaha, dan memutuskan agar Negara = Pengusaha itu sendiri.

Tidak ada ilmuan / genius manapun yang bisa membatalkan hasil akhir ini. Tidak ada.
Usaha terbaik yang mungkin dilakukan hanyalah menunda hasil akhir...

Tanpa mereformasi sistem penciptaan uang, tanpa pelarangan terhadap fractional reserve banking, tak ada usaha perbaikan kesejahteraan rakyat apapun yang perlu dibicarakan. Semuanya sia-sia belaka.

No comments:

Post a Comment

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...