4.10.16

Sosok Perempuan Inspiratif (1)

Yessi Endriani Ramlan N.
  
Indonesia memiliki begitu banyak perempuan inspiratif. Perempuan inspiratif itu, tak hanya punya kepercayaan diri yang kuat tetapi juga mampu menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya. Kota Bukittinggi memiliki sosok perempuan inspiratif yang tak sekedar mandiri secara ekonomi, tetapi juga menjadi teladan dalam membina rumah tangganya. Dialah Yessi Endriani. Seorang perempuan kelahiran Bukik Kulirik, pada tanggal 24 Desember tahun 1967. Yesi merupakan anak dari bapak Y. Dt. Rajo Mogo.

Yessi berpandangan bahwa seorang perempuan tidak boleh melupakan kodratnya selaku istri dan juga ibu. Di samping itu, perempuan tentu saja boleh berkarir, berkarya dan berprofesi di bidang apapun. Tugas terberat dari seorang perempuan adalah menjadi ibu dan teladan bagi anak-anaknya. Perempuan sebagai pendamping suami, lebih bertanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya untuk menjadi generasi terbaik penerus bangsa.

Pandangan seperti itu, tidak terlepas dari proses pendidikan yang telah dilalui Yessi. Setelah melalui pendidikan Sekolah Dasar di SD Benteng Lamo, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, pada tahun 1981, Yessi lalu melanjutkan ke SMP Pakan Kamih, tamat pada tahun 1985. Ia menyelesaikan pendidikan SMA pada tahun 1988 juga di SMAN Pakan Kamih, Kabupaten Agam.

Setelah lulus dari SMA, Yessi melanjutkan kuliahnya di Universitas Putra Indonesia (UPI YPTK) Padang. Semasa kuliah atas prestasi nilai tertinggi di kelas ia mendapat beasiswa berupa bebas uang kuliah untuk semester berikutnya. Hal itu menjadi motivasinya dari semester ke semester untuk tetap menjadi ‘juara kelas’ di kampusnya. Pengalaman lain yang diperoleh dengan juara itu adalah Yessi difasilitasi jalan-jalan ke Jakarta dan Bandung dari pihak kampus.  

Pada tahun 1990 ia memulai karirnya di Bank Bukopin Padang. Yessi terus belajar dalam tugas barunya saat itu. Tercatat ia mengikuti beberapa training yang diselenggarakan Bank Bukopin. Salah satunya basic credit training yang dilaksanakan di Ciloto Indah Permai, Puncak Bogor, pada tanggal 27 Mei sampai dengan 8 Juni 1996. 

Atas dedikasi dan kesungguhannya, ia kemudian dipercaya menjadi kepala bagian SDM di bank tersebut. Namun pada tahun 2004 ia memilih keluar, atas pertimbangan keluarga. Demi mengiringi perkembangan anak-anaknya yang saat itu masih kecil, Yessi meninggalkan karirnya.

Yessi dan Pola Mendidik Anak

Hal yang sempai saat ini masih diteruskan Yessi dalam mendidik anaknya adalah kegiatan magrib mengaji.  Sejak kecil Yesi sudah dibiasakan oleh orang tuanya untuk mengaji/membaca Al quran setiap selesai shalat magrib. Kebiasaan itu ia ‘wajibkan’ pula kepada anak-anaknya. Menurut Yessi, membaca Alqruan rutin selepas shalat maghrib tak hanya sebagai tradisi yang baik saja, melainkan juga berdampak positif pada perkembangan perilaku dan kecerdasan anak. Itulah salah satu bentuk teladan Yessi di tengah keluarganya.

Bagi Yessi, masing-masing anak memiliki keistimewaan yang tak bisa disamaratakan penilaiannya satu dengan lainnya. Perlakuan yang diberikannya terhadap anak-anaknya juga dengan memperhatikan keistimewaan masing-masing anak tersebut. Hal itu seperti yang pernah didapatkan oleh Yessi melalui Seminar Anak Nasional yang diikuti Yessi pada tahun 2000 lalu di Bukittinggi, dengan tema “Menemukan Pola Strategis Pengoptimalan Multi Potensi Anak Secara Dini Menuju Manusia Yang Utuh.”

Ibunda dari Sultan Fazbir dan Agung Farasky ini, tidak memaksakan anak-anaknya harus menjadi ‘Sang Juara’ di sekolahnya.  Tetapi ia terus mengajarkan anak-anaknya untuk terus berproses menjadi lebih baik. Kepada mereka, Yesi sering sampaikan bahwa berprestasi itu memang suatu keharusan. Untuk mencapainya diperlukan daya juang yang tinggi dan usaha yang maksimal. Sementara untuk bisa menerima hasil akhirnya, dibutuhkan rasa percaya pada ketetapan Allah. Setelah berusaha, hasil selanjutnya diserahkan kepada Allah, katanya.

Tentang kepintaran anak, baginya bukanlah selalu perkara nilai dan nilai, tetapi juga tentang bagaimana pintar bersosial dengan kawan. Saat ia bersekolah dulu, Yessi juga bukan anak yang selalu juara 1 di kelasnya. Katanya, ia hanyalah siswa biasa yang senang berteman. Namun demikian, ia terus belajar dan berusaha menjadi lebih baik. Usaha itu terbukti dengan pencapaiannya menjadi siswa dengan nilai Ebtanas Terbaik di sekolahnya saat itu. Cara seperti itu juga dia ajarkan kepada anak-anaknya.

Selain bimbingan dan perhatian yang senantiasa ia berikan, Yessi berprinsip untuk memberikan makanan yang halal lagi baik, demi kecerdasan dan perkembangan anak-anaknya. Hal ini sejalan dengan tuntunan dalam Islam. Makanan yang baik merupakan awal bagi kebaikan seseorang.

Menurut Yessi, jika ingin anak-anak tumbuh dengan baik, berikan makanan yang halal dan baik untuk tumbuh kembang anak tersebut. Kita perlu memperhatikan apa yang dimakan oleh anak-anak kita, kehalalannya dan kebermanfaatannya bagi mereka.

Jika sudah memberikan perhatian penuh terhadap anak, membimbing dan mendidiknya secara baik, serta memperhatikan makanan mereka, kemungkinan anak akan tumbuh menjadi anak yang baik tentu lebih besar. Lebih jauh lagi, visi perlindungan anak, yakni menjadikan anak Indonesia yang sehat, tumbuh dan berkembang, cerdas-ceria, berkahlak mulia, terlindungi dan aktif berpartisipasi, bisa diwujudkan bersama. Di situlah menurut Yessi, peran besar  seorang ibu dalam rumah tangganya.

Memasuki Dunia Bisnis
Sumber foto : Bukittinggi info
Yessi kemudian memulai usaha mandirinya, dalam bidang konveksi di Pasar Aur Kuning Bukittinggi. Dalam perkembangannya, ia beralih membuka usaha jahit jilbab dan mukena mesin hitam, yang merupakan produk andalan khas ranah minang.

Bagi Yessi, tujuannya berwirausaha selain mengisi waktu luang dalam mendampingi suami, adalah memberi motivasi bagi perempuan di sekitarnya. Bahwa perempuan harus mandiri dan memiliki kepercayaan diri akan peran dan tanggung jawabnya di lingkungan keluarga dan juga masyarakat. Untuk mewujudkan mimpinya itu, Yessi juga membantu gadis-gadis di kampungnya, diajak berdagang di tokonya di Pasar Aur Kuning. 

Dalam hal keagamaan, Yessi tak ketinggalan untuk berpartisipasi aktif mengikuti kelompok pengajian dengan perempuan-perempuan yang berwirausaha. Ia juga membentuk kelompok arisan yang kemudian menggalang dana sosial, untuk disumbangkan ke panti asuhan, panti jompo, dan lingkungan masyarakat yang membutuhkan.

Sebagai wakil ketua di Ikatan Alumni SMA nya, Yessi bersama teman-temannya setiap sebulan sekali mengadakan kegiatan sosial, diantaranya membantu pembangunan mesjid, donator ke panti-panti sosial. Hal lain yang rutin dilakukan Yessi adalah melakukan pendampingan seorang pasien keterbelakangan mental ke psikiater. 

Sebagai seorang istri, Yessi berperan aktif mendampingi suami yang berprofesi sebagai pengusaha. Ketika suaminya diberi amanah sebagai Ketua KPU Kota Bukittinggi, Yessi ikut serta membantu dalam hal administrasinya. Selanjutnya terhitung bulan Februari tahun 2016, Yesi ikut mendampingi dan memberi dukungan penuh kepada suaminya, bapak Muhammad Ramlan Nurmatias, SH yang diamanahi menjadi Walikota Bukittinggi. 

Di antara konstribusi berarti dalam pembangunan bidang sosialnya, adalah keterlibatan langsung Yessi dalam mengelola, mengurus dan memimpin Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bukittinggi. Ia juga mengetuai Gabungan Organisasi Wanita Kota Bukittinggi.

Mimpi Yessi terhadap perempuan di kota Bukittinggi tak muluk-muluk. Ia hanya ingin, perempuan bisa maksimal dengan peran yang dipilihnya. Bila posisinya sebagai istri dan ibu, tentu keluarga merupakan hal utama yang perlu diselamatkan perempuan itu. Karena bangsa yang kuat itu berawal dari keluarga bahagia. Dan perempuan memiliki peran besar untuk mewujudkannya. Di samping itu, dengan kelebihan dan kemampuan yang dimiliki perempuan, ia pantas dan perlu menyuarakan pendapat dan aspirasinya di ruang publik, melalui kegiatan-kegiatan sosial dan karirnya.

___
Berdasarkan wawancara, 26 Agustus 2016

1 comment:

Selendang Koto Gadang

Menyulam Pernah dengar Sulaman Koto Gadang?  Sulaman Koto Gadang, adalah sulaman spesifik Minangkabau yang berasal dari daerah K...